Sekarang gue
lagi bener-bener bingung, apa itu sebenarnya yang dimaksud dengan hati. Sakit hati?
Sebenarnya apanya yang sakit?Gue bener-bener nggak ngerti. Atau mungkin lebih tepatnya
lagi bisa disebut perasaan. Tapi sekali lagi yang bikin gue bingung, di mana
letaknya perasaan?
Qalbu, dalam
bahasa arab yang artinya juga adalah hati. Namun sebenarnya di mana letak Qalbu
itu sendiri? Tidak mungkin hati yang dimaksud adalah hati manusia secara biologis.
Karena jika yang dimaksud adalah hati manusia, maka jika seseorang mengatakan dia
sedang sakit hati maka secara medis dikatakan bahwa dia sakit liver.
Perasaan. Jika
kalian merasakan perasaan pasti kalian sudah tau pasti di manaletaknya, sering kali
seseorang merasakan ‘sesuatu’ di dalam dada mereka. Meskipun guenggak tau pasti
apa tepatnya ‘sesuatu’ yang sedang bergejolak di dalam dada itu. Sesuatu yang
nggak bisa dilihat oleh mata telanjang. Sesuatu yang mungkin hanya bisa dirasakan.
Sesuatu yang sekalipun di bedah oleh dokter tidak akan pernah bisa terlihat.
Sekarang gue
bisa mengatakan bahwa perasaan gue nggak pernah bisa ditebak. Karena perasaan
gue nggak pernah pasti. Kenapa perasaan gue selalu menuntut sesuatu yang lebih?
Selalu mengikuti apa yang otak gue pikirkan. Atau mungkin tidak bisa mengikuti apa
kata otak gue. GGGRRRRRRR. What Happen?
Apa yang
terjadi?
Kalau dalam
film mungkin Ada Apa Dengan Cinta. Tapi kalo gue mungkin Ada Apa Dengan Hatiku
#Plakk lebay tingkat akut. Mungkinkah gue selalu menuntut lebih? Untuk mendapatkan
seseorang yang benar-benar special? Seseorang yang benar-benar ada dalam ilusi otak
gue. Seseorang yang harus sesuai dengan gambaran cerita yang gue buat sendiri. Seseorang
yang mungkin nggak akan pernah ada di dunia nyata ini. Seseorang yang sekalipun
ada belum tentu bisa gue miliki.
Mungkin ini adalah
akibat dari tingkat ilusi gue yang terlalu tinggi. Hello. Gue bukan hidup di
dunia fatamorgana. Tapi ini kehidupan nyata. Tapi mungkin guen ggak akan bisa menuliskan
apa yang gue rasakan sekarang. Gue nggak ngerti. Bener-bener nggak ngerti. Sesuatu
yang nggak sama dengan bayangan gue selama ini. Dan secara tiba-tiba perasaan gue
memberontak. Seperti mengamuk tanpa arah yang pasti. Nggak bisa menolak dan nggak
bisa menerima. Seperti terjebak dalam lingkaran setan. Apakah ini semua salah gue?
Tapi tetep aja gue nggak mau disalahkan oleh diri gue sendiri. Gue berhak berharap.
Gue berhak untuk mengharap sesuatu yang lebih. Meskipun pada kenyataannya sulit
untuk didapatkan. Ataukah lebih tepatnya tidak mungkin bisa didapatkan??!!!!
Gue lebih suka
menggeleng-geleng kepala pada kenyataan. Dan tetap pada dunia fatamorgana yang
gue ciptakan sendiri. Sesuatu yang gue rasa bakalan lebih indah daripada ketika
kau kembali menapakkan kaki di atas bumi ini dan merasakan kembali dunia yang
tidak pernah ramah denganmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar