Sabtu, 07 Juli 2012

Surprise My Birthday


Setiap gadis tentunya memiliki ‘idola’nya masing-masing. ‘idola’ di sini bukanlah seorang artis terkenal ataupun orang terkenal manapun. Beberapa gadis memang memiliki ‘idola’ tersendiri. ‘idola’ seorang gadis lebih diperuntukkan kepada seorang pria yang disukainya namun sangat tidak mungkin untuk memiliki. Bukan hanya sekedar menyukai tetapi juga mengagumi kepribadian pria itu, menyukai caranya berbicara, menyukai caranya berjalan, bahkan punggungnya pun akan terasa sangat mengagumkan jika dilihat. Dan apapun mengenai pria itu, apapun, apapun, apapun, mereka akan sangat menyukainya.
Siang hari ini, udara cukup terik. Namun udara masih sesekali bergerak sehingga dapat mengurangi rasa panas. Aku sudah selesai makan, hanya sedang duduk-duduk dan mengobrol dengan teman-temanku. Kami bukan di sebuah restaurant atau café yang bagus, hanya di sebuah warung dengan ukuran sedang. Warung sedang tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang juga sedang makan di sana.
“hari ini… hari yang kau tunggu..”
“bertambah satu tahun usiamu…bahagialah kamu”
Sebuah suara merdu menyanyikan sebuah lagu yang pernah dinyanyikan oleh band Jamrud dengan diiringi oleh suara gitar. Aku kenal sekali dengan suara itu. Suara itu bak suara seorang dewa, yang  apabila dia bernyanyi maka semua orang akan terbius dengan suaranya itu. Tidak mungkin lagu itu untukku. Aku memang sedang berulang tahun, tapi tidak mungkin lagu itu dinyanyikan khusus untukku. Temanku mencolek lenganku, menyuruhku untuk segera menoleh ke belakang. Rasanya jantungku sudah meloncat-loncat sebelum aku berani untuk menoleh ke belakang.
“tapi yang ingin…aku beri padamu doa setulus hati”
DUAAARRR. Rasanaya jantungku meledak saat itu juga. Sosok wajah tampannya kini ada di hadapanku. Memainkan gitar andalannya dengan sangat elegan, layaknya pemain gitar professional yang telah menunjukkan permainan gitarnya ke seluruh dunia. Jentikan jari-jari tangannya memetik senar gitar dengan begitu lembut, hampir tidak terlihat jarinya menyentuh senar gitar. Suaranya bukanlah suara emas. Emas gampang dicari di toko emas. Tapi aku lebih suka menyebut suaranya dengan suara mutiara. Mutiara tidak sembarangan dijual di semua toko. Bahkan untuk mencari mutiara, seseorang harus menyelami lautan yang sangat dalam. Ah ya, dia memang bersuara dewa. Lihat saja, bukan hanya aku yang terbius dengan permainan suara dan gitarnya tapi semua orang yang sedang menyaksikannya bermain. Lagu Jamrud ini asalnya adalah lagu yang sedikit nge-rock tapi di tangan pria ini, lagu itu menjadi terdengar sangat lembut. Dia memainkan setiap nada dengan sangat indah. Kadang dia meninggikan suaranya tapi di titik tertentu dia merendahkan suaranya. Namun tidak merusak nada dari lagu tersebut. Lagu itu jadi terdengar lebih romantis. Bahkan penyanyi aslinya pun sudah dikalahkan dengan suara merdunya.
“semoga tuhan… melindungi kamu”
Tidak. Apakah aku masih tetap berada di tempatku? Masih berpijak di lantai? Ataukah sayap-sayap dewa telah membawaku terbang ke langit? Atau mungkin tubuhku sudah meleleh layaknya lilin yang sedang terbakar? Ataukah tubuhku sudah mencair layaknya es batu yang terkena panas? Ataukah hanya hatiku saja yang sudah terbang, meleleh, bahkan mencair? Rasanya kakiku gemetar, lemas seketika. Kalau saja aku tidak sedang duduk, mungkin aku sudah jatuh bertulut di lantai. Bayangkan saja seorang pria yang sangat kau kagumi sedang berdiri di hadapanmu. Memetik gitar dan memainkan sebuah lagu ulang tahun untukmu. Tidak hanya itu, dia juga tersenyum manis padamu. Walaupun dia sedang bernyanyi di muka umum, tapi tatapannya hanya untukmu. Dia bernyanyi hanya untukmu. Dia hanya sedang menghadapmu. Dia juga tidak mempedulikan orang lain selain dirimu. Lagu ini khusus dinyanyikan hanya untukmu. Rasanya aku ingin pingsan saja.
“selamat ulang tahun…”
Dia menyanyikan lirik terakhir lagu yang sedang dimainkannya. Tidak peduli dengan apa yang terjadi pada wajahku. Mungkin kulit putih wajahku sudah merah seperti sedang direbus di atas air mendidih. Atau mungkin bibirku yang tidak bisa untuk tidak melebar untuk tersenyum. Tiba-tiba saja teman-temanku datang membawakan beberapa hadiah ulang tahun untukku. Lagu pun berganti.
“happy birthday… to you..”
“happy birthday… to you..”
Aku sangat menyukai hadiah. Hadiah apapun itu, aku sangat menyukainya. Tapi kali ini, aku tidak peduli pada hadiah manapun. Aku masih ingin mendengar suara dewa milik pria itu. meskipun dia hanya seorang penyanyi bayaran, atau mungkin hadiah dari teman-temanku jauh lebih mahal dibandingkan harga bayaran untuk pria itu tapi bagiku sebuah lagu dari pria itu cukup sebagai hadiah ulang tahunku. Teman-teman, kalian tidak perlu repot-repot lagi membawakanku hadiah ulang tahun. Aku sudah mendapatkan hadiah ulang tahun yang paling aku inginkan. Ah, Justin Bieber menyanyikan lagu ulang tahun untukmu pun kalah dengan lagu ulang tahun yang dinyanyikan pria itu untukku.
“happy birthday… to.. you…”
Selesai sudah tugas pria itu ketika dia menyanyikan lagu terakhirnya dengan nada rendah. Satu lagi hadiah special untukku.
“selamat ulang tahun”, pria itu menyodorkan tangannya untukku. Oh Tuhan, apakah ini tidak terlalu berlebihan? Membiarkan aku menyentuh jari-jari yang digunakannya untuk memetik gitar. Jari-jari seni, dengan harga yang sangat tinggi andai saja bisa dijual. Haruskah aku menyambutnya?



Aaahhhh kalau aja gue bisa menyambut tangannya itu. Tapi sayang sekali, semua cerita di atas cuma KHAYALAN GUE SEMATA. Hahahahaha.
Hari ulang tahun memang hari yang paling berharga buat semua orang. Setiap kalian tentunya memiliki keinginan tersendiri untuk hari ulang tahun kalian. Entah itu mendapatkan kalung cantik dari seseorang yang special atau mungkin mendapat kejutan menarik dari sahabat-sahabat terdekat, apapun itu setiap orang pasti akan sangat senang mendapatkan kejutan di hari ulang tahunnya.

Tidak ada komentar: