Perhatian… Perhatiaan!!!
Buat kalian yang lagi pacaran, ternyata bohong banget banget
kalau pasangan kalian bilang cinta sampe mati. Kalau cinta kalian bakal abadi
selamanya.. mungkin kata-kata seperti itu terdengar romantis tapi ternyata sebuah
penelitian berkata lain.
Menurut Helen Fischer, seorang antropolog asal AS, reaksi romantic
yang muncul saat terkena Virus Merah Jambu, timbul karena bekerjanya sejumlah hormon
yang diproduksi otak.
Tapi bagaimana bisa hormon dalam otak bekerja saat seseorang
sedang jatuh cinta???
Saat kontak mata sedang berlangsung, pada saat itulah ada
sebuah kesan.
Fase 1:
Otak bekerja seperti sebuah komputer yang merekam sejumlah
data dan mencocokkannya dengan data sebelumnya.
Fase 2:
Muncul hormone Phenylethelamine (PEA)
Itulah makanya, saat ada kesan, tiba-tiba senyumpun
terlontar. Tiba-tiba pula, pabrik PEA dalam otak mulai bekerja. Hormone Dopamine
dan Norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf manusia ikut nimbrung. Hormon-hormon
inilah yang menjadi pemicu timbulnya cinta. Tapi, setelah dua – tiga tahun,
efektivitas hormon-hormon ini mulai berkurang.
Fase 3:
Ini fase ketika cinta yang menggebu-gebu tadi mulai mereda. Yang
tersisa hanyalah kasih sayang.
Nah, ternyata daya tahan PEA itu cuma sekitar empat tahun!! Teori
ini disebut Fischer “four years itch” dan sebagaimana sebuah reaksi kimia, maka
setelah itu nggak berbekas lagi.
Diambil dari buku “Kenapa
Harus Pacaran?!” karya Robi’ah Al-Adawiyah, kalau mau tahu lebih lanjut
lagi tentang pacaran silahkan baca bukunyaaa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar