Minggu, 08 Juli 2012

Oiiii …. Ternyata Cinta Tuh, Nggak Abadi!!!


Perhatian… Perhatiaan!!!

Buat kalian yang lagi pacaran, ternyata bohong banget banget kalau pasangan kalian bilang cinta sampe mati. Kalau cinta kalian bakal abadi selamanya.. mungkin kata-kata seperti itu terdengar romantis tapi ternyata sebuah penelitian berkata lain.

Menurut Helen Fischer, seorang antropolog asal AS, reaksi romantic yang muncul saat terkena Virus Merah Jambu, timbul karena bekerjanya sejumlah hormon yang diproduksi otak.
Tapi bagaimana bisa hormon dalam otak bekerja saat seseorang sedang jatuh cinta???
Saat kontak mata sedang berlangsung, pada saat itulah ada sebuah kesan.

Fase 1:
Otak bekerja seperti sebuah komputer yang merekam sejumlah data dan mencocokkannya dengan data sebelumnya. 

Fase 2:
Muncul hormone Phenylethelamine (PEA)
Itulah makanya, saat ada kesan, tiba-tiba senyumpun terlontar. Tiba-tiba pula, pabrik PEA dalam otak mulai bekerja. Hormone Dopamine dan Norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf manusia ikut nimbrung. Hormon-hormon inilah yang menjadi pemicu timbulnya cinta. Tapi, setelah dua – tiga tahun, efektivitas hormon-hormon ini mulai berkurang.

Fase 3:
Ini fase ketika cinta yang menggebu-gebu tadi mulai mereda. Yang tersisa hanyalah kasih sayang. 

Nah, ternyata daya tahan PEA itu cuma sekitar empat tahun!! Teori ini disebut Fischer “four years itch” dan sebagaimana sebuah reaksi kimia, maka setelah itu nggak berbekas lagi.

Diambil dari buku “Kenapa Harus Pacaran?!” karya Robi’ah Al-Adawiyah, kalau mau tahu lebih lanjut lagi tentang pacaran silahkan baca bukunyaaa

Tidak ada komentar: