Rabu, 02 Mei 2012

Belanda Terbang dari Kemacetan


Sering kita ketahui bahwa Indonesia, terutama di Jakarta sering sekali terjadi kemacetan. Ternyata kemacetan juga pernah terjadi di Belanda. Pada hari Pentakosta pertama 29 Mei 1955 untuk pertama kalinya terjadi kemacetan di persimpangan Oudenrijn kota Utrecht, saat pelancong dari Belanda dan Jerman bersimpangan.
sumber gambar: http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/imagecache/must_carry/images/lead/oudenrijn%20ANPkleiner.jpg

Untuk melancarkan persimpangan padat Oudenrijn di kota Urecht, sebuah lampu lalu lintas dipasang tahun 1960. Tapi karena para pengendara mobil tidak terbiasa, maka sempat menyebabkan banyak kecelakaan, kata ANWB.

Kemacetan yang disebabkan oleh lalu lintas penghubung antara tempat tinggal dan tempat bekerja, mulai sekitar 25 tahun setelah kemacetan mula-mula biasa terjadi di beberapa tempat tertentu di Belanda. Titik yang tersibuk adalah jalan A2 di jembatan dekat Vianen, terowongan Coen, terowongan Velzer dan jembatan Brienennoord, tulis ANWB. Sementara setiap pagi terjadi kemacetan di Belanda sepanjang rata-rata 250 km, dengan 7,5 juta mobil

Dari penjelasan tersebut, ternyata kemacetan tidak hanya terjadi di negara Indonesia saja. Namun yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana negara Belanda itu sendiri dapat berinovasi untuk mengatasi kemacetan tersebut?
 
Belanda juga dikenal sebagai negara sepeda. Orang Belanda terutama didorong menggunakan sepeda, menempuh jarak jauh, lewat jalur khusus sepeda. Ini untuk mencegah kemacetan. 
 
Inovasi penduduk Belanda mengenai sepeda ini salah satunya oleh Ruud Maarschall yang memiliki sepeda berbaring yang disebut “banana”. Sepeda ini berwarna kuning. Bentuknya aerodinamik. 

sumber gambar: http://cdn.radionetherlands.nl/data/files/imagecache/must_carry/images/lead/article/2011/11/fietssnelweg_1.jpg
 
Selain bentuk sepedanya yang unik, diharapkan juga dengan bersepeda dapat meringankan kemacetan. Sepeda “banana” tersebut juga sepertinya cukup nyaman untuk digunakan. 

Baru-baru ini, Belanda kembali membuat inovasi yang cukup menakjubkan. Sehingga mampu membuat kita tercengang dengan inovasinya tersebut. Sebuah mobil yang bisa terbang. Belanda memang negara yang secara geografis terbilang kecil namun inovasi yang mampu dibuatnya ini merupakan prestasi yang patut untuk diacungi jempol. 
 
Spark dan PAL-V Europe NV, sekarang  di ambang mewujudkan mimpi ini dengan PAL-V: sebuah kendaraan baru yang inovatif yang melaju seperti mobil dan terbang seperti gyrocopter. Kendaraan ini dengan mudah bisa berubah dari mode drive ke mode fly.  Pal-V merupakan terobosan yang ditunggu secara teknis dan komersial untuk mobil terbang. Kendaraan ini dapat berjalan dengan baik di darat maupun di udara. Sebuah prototipe mengemudi dan terbang dari PAL-V telah dikembangkan dan diuji secara ekstensif.


 
Meskipun sudah pernah ada beberapa mobil terbang sebelumnya, salah satunya adalah Amerika yang membuat model yang sama pada tahun 2009. Tapi tentunya tidak menyurutkan kehebatan negeri Kincir Angin ini untuk tetap berinovasi dalam menciptakan sesuatu yang lebih hebat.  

Sejak tahun 1999, Robert Barnhoorn (Direktur Spark) dan promotor John Bakker mempunyai mimpi yang sama yaitu mengembangkan mobil yang bisa terbang. Sehingga akhirnya mereka bekerja sama dalam mengembangkan konsep. 

Robert Barnhoorn


 sumber gambar: http://www.sparkdesign.nl/news/Spark_items_interview

 
Mobil terbang PAL-V atau 'Personal Air and Land Vehicle' ini dapat menyaingi  Terrafugia dari Amerika. Karena PAL-V ini berbobot ringan, cepat dan dan dilengkapi dengan rotor untuk memutar sayap layaknya pesawat. PAL-V adalah kendaraaan tiga roda dengan dua baling-baling yang bisa dilipat. Mobil terbang Pal-V dapat terbang dengan ketinggian sekitar 500 kaki dari permukaan bumi. Bila melaju di jalanan, mobil ini seperti perpaduan antara motor dan mobil balap yang bisa melaju dengan kecepatan 180 kilometer per jam.



sumber gambar:  http://www.terrafugia.com/photogallery.html

Jika dilihat secara kasat mata, mungkin mobil terbang buatan negara Kincir Angin atau PAL-V terlihat dengan desain yang lebih ramping. Dengan bentuk yang seperti helikopter.





sumber gambar: http://www.sparkdesign.nl/en/project/PALV

Untuk dapat lepas landas, kendaraan ini menggunakan lokasi airstrips. Di Belanda ada 20 lokasi yang digunakan.

Mobil terbang ini sangat ideal untuk,  orang-orang bisnis dan sebagai kendaraan ambulans atau polisi yang digunakan di daerah dengan infrastruktur transportasi yang minimal. Dengan cara ini, orang dapat menghindari kemacetan lalu lintas atau hambatan lain dan mencapai jarak yang jauh lebih cepat.

 Dengan PAL-V tersebut, Belanda telah berinovasi dalam mengurangi kemacetan. Mereka menerapkan ilmu pengetahuan dalam berbagai hal yang baru dan bermanfaat. Bagaimana dengan Indonesia? Mampukah Indonesia menciptakan inovasi canggih seperti negara Belanda? Belanda sudah terbang dari kemacetan, akankah Indonesia dapat terbang seperti Belanda?



Referensi:
 

Tidak ada komentar: