Cinta. Apa yang kalian ketahui mengenai cinta? sebuah
perasaankah? Ataukah adrenalin yang sedang bereaksi? Ataukah detak jantung yang
tidak teratur? Ataukah rasa untuk saling menyayangi?
Apapun yang kalian katakan tentang cinta, pada kenyataannya
setiap kalian pastinya memiliki cinta. baik itu cinta yang tersembunyi ataupun
cinta yang terungkapkan. Karena tanpa disadari cinta selalu ada di
sekelilingmu. Bahkan tanpa sadar, kalian telah hidup dalam lingkaran cinta.
Baiklah. Jika membicarakan kata cinta secara khusus mungkin
kata cinta itu sendiri lebih ditujukan kepada lawan jenis. Bukan merupakan hal
tabu lagi bagi para remaja untuk membicarakan kata cinta ini. Beberapa
pertanyaan yang gue ajukan.
Pernahkan kalian menyukai seseorang?
Pernahkah kalian disukai seseorang?
Pernahkah kalian dicintai seseorang?
PERNAHKAH KALIAN MENCINTAI SESEORANG?
Mungkin pertanyaan-pertanyaan seperti itu sudah sering kalian
dengar. Atau mungkin sudah pernah ada orang lain yang juga menanyakan langsung
hal yang sama pada kalian. Kalau dilihat dari jawaban yang mungkin akan
diberikan, tidak akan terlihat sulit. Namun jika diteliti bagaimana dengan apa
yang ada di dalam hati kalian masing-masing tentu akan menjadi sesuatu yang sangat
rumit.
Satu pertanyaan yang sangat penting mengenai tulisan yang mau
gue bahas adalah “Pernahkah kalian menyukai atau mencintai seseorang?”
Mungkin ada beberapa orang yang mengatakan “tidak”. Tapi
mungkin hanya satu dari sepuluh orang. Gue yakin akan ada banyak yang menjawab “ya”
Cinta tidak pernah salah. Kesalahan yang sering terjadi
adalah bagaimana atau kapan cinta itu datang, kepada siapa cinta itu ditujukan
atau mungkin bagaimana cara mengekspresikan cinta itu sendiri.
Jatuh cinta itu gampang-gampang susah. Mungkin jatuh cinta
bagi sebagian orang adalah hal yang sulit. Namun bagi sebagian yang lain
mungkin jatuh cinta merupakan hal yang mudah. Tidak akan sesulit ketika kalian
sedang menghadapi ujian. Grr. Tentu saja. Gue sendiri nggak tau apakah jatuh
cinta itu adalah hal yang sulit atau hal yang mudah? Bagaimana menurut kalian? Salah
satu kesalahan terbesar dalam cinta adalah SALAH MENCINTAI SESEORANG.
Cinta memang tidak bisa di salahkan. Tidak ada yang pernah
tahu bagaimana cinta itu datang dan kepada siapa cinta itu kita jatuhkan. Kalau
pada kenyataannya adalah kita mencintai orang yang salah, apakah itu
semata-mata karena salah kita? Haruskah kita memaki cupid karena telah salah
menembakkan busur panahnya? Atau lebih baik tetap jalani apa yang sudah
terjadi? Memandangi ‘si Dia’ dari balik tembok? Menjadi secret admirer yang
nggak pernah ada titik terangnya?
Mungkin di satu sisi sangat mengasyikkan melakukan hal
seperti itu tapi gue yakin di satu sisi pasti ada rasa sakit. Ada rasa ingin
memiliki namun kita tidak bisa melakukan apapun. Hanya bisa diam dan tidak
ingin ‘si Dia’ tau kalau kita sedang menjatuhkan cinta padanya.
Seperti kata sebuah lagu “jatuh cinta berjuta rasanya”. Memang
benar. Tapi apa artinya jika saat kita mencintai seseorang TERNYATA …… dia UDAH
ADA YANG PUNYA. Hancur sudah harapan untuk memiliki. Seperti gue bilang
sebelumnya, hanya bisa memendam rasa sendiri. #perasaan sedih amat ya haha. Yap,
mungkin seperti itulah rasanya.
Sekarang apa yang harus dilakukan jika kita dalam posisi
seperti itu? saran gue yang pertama adalah BERFIKIR RASIONAL. Mencintai tidak
harus memiliki. Oke, itu masih gue katakan rasional. But, asal kalian tahan aja
dengan resikonya. Siap-siap patah hati sebelum sempat dipatahkan. LHO?? Berfikir
rasional. Kalau ternyata ‘dia’ udah memiliki ‘seseorang’ yang dipilihnya, apakah
mungkin dia masih akan ‘memilih’ kalian? Mungkin bagi sebagian dari kalian
masih berfikir “ya”. Tapi tentunya kalian nggak mau kan jadi orang ketiga? Singkirkan
fikiran nakal seperti itu.
Bagi kalian yang menyukai ‘someone’ yang bahkan tidak pernah
mengenal kalian. Coba fikirkan sampai kapan kalian terus menyukai seseorang yang
tidak pernah menyadari keberadaan kalian? #dramatis banget nih kisah wkakakak. Masih
teruskah kalian memupuk rasa suka kalian? Sementara ‘si Dia’, kalau mau
dibilang bahasa gaulnya bakal berkata “SIAPA ELO?”, secara dia nggak kenal sama
sekali dengan kalian. Atau kalian masih mau tetep maju pantang mundur meskipun
dia udah ada yang punya? Eittss jangan mau dibilang muka tembok ya. Atau mungkin
masih tetap bertahan dengan “CINTA DIAM-DIAM” kalian? Kalau difikir-fikir. Emang
kalian nggak capek? Capek hati. Capek pikiran. Capek waktu. Capek hati karena
harus berharap sesuatu yang nggak pernah pasti. Capek pikiran karena terus-terusan
mikirin dia, apalagi kalau sampai mimpiin dia. Sedangkan ‘si Dia’ sama sekali
nggak pernah kepikiran tentang kalian. Capek waktu karena terus-terusan
menyukai ‘si Dia’, setiap waktu cari-cari ‘si Dia’, setiap waktu mikirin ‘si
Dia’. Kenapa kalian tidak mencoba memikirkan sesuatu yang pasti? Kenapa kalian
harus mengharapkan sesuatu yang nggak pernah pasti? Kalau mau di hitung ke
dalam persen kepastian tersebut, mungkin hanya sekitar 0,0000000001% kepastian
kalian bisa memiliki ‘si Dia’. Tapi bagi kalian yang cukup hanya senang bisa
dagdigdug kalau ketemu ‘si Dia’, gue Cuma bisa bilang “LANJUTKAN SAJA”, jika
memang kalian bisa mengendalikan perasaan kalian.
Bagi kalian yang nggak bisa mengendalikan perasaan kalian. Takut
terlalu mabuk dengan asmara yang kalian buat sendiri. Udah merasa capek dengan “CINTA
DIAM-DIAM” kalian. Saran gue cuma satu. FORGET HIM/HER. Mungkin saran gue
terkesan basi banget. Semua juga udah tahu. Atau mungkin kalian akan bilang, “melakukannya
itu yang susah”
Gue akui kalau saran gue emang nggak bisa dibilang gampang. Tapi
daripada itu rasa terus-terusan dipendam dalam hati sendiri. Nggak bisa
terlampiaskan. LHO??(emang apaan terlampiaskan?). jadi lebih baik “STOP IT”. Jangan
diteruskan. Berhentilan menjadi "MISS SOK PALING TAU SEGALANYA" tentang 'si Dia'. Carilah cinta yang baru. Sesuatu yang pasti-pasti aja. INGAT!! Dia tidak
pernah memikirkan kalian, so kalian juga nggak usah repot-repot mikirin dia.
And then, forget
him/her and say “I WILL FORGET YOU”
Mantapkan hati kalian untuk terus mengatakan “I WILL FORGET
YOU”. Percayalah bahwa rasa cinta diciptakan bukan untuk menyiksa diri sendiri.
Jangan takut untuk terus mencari cinta yang ada di sekelilingmu. Yang pastinya
cinta yang memang untuk kalian. Bukankah akan lebih menyenangkan jika bisa “mencintai”
dan “dicintai”?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar